Semua base oil yang ada saat ini masih dihasilkan dari crude oil (minyak bumi) yang di olah dengan berbagai macam proses penyulingan hingga bisa menjadi base oil yang di inginkan. Base oil sendiri dibagi dalam 2 kategori yaitu Mineral dan Synthetic, meskipun pada kategori synthetic masih ada campuran base oil mineral yang persentasenya disesuaikan dengan grade atau type grup nya.
Berbeda dengan base oil full synthetic, sudah tidak ada lagi campuran dari mineral oil. Adapun pelumas dengan base oil synthetic dibagi dalam beberapa kategori, diantaranya :- grup II (synthetic blend)
- grup II (hydrocrack)
- grup III (full synthetic)
- grup IV (PAO)
- grup V (esther)
Lalu dimana letak perbedaan mineral, semi synthetic/synthetic blend dan full synthetic itu sendiri? akan di jelasin melalui tabel berikut :
MINERAL BASE/SEMI SYNTHETIC-SYNTHETIC BLEND | SYNTHETIC BASE |
Viscositas berubah pada saat temperature tinggi | VISCOSITAS TETAP STABIL WALAUPUN TEMPERATURE TINGGI |
Harga murah | HARGA RELATIVE LEBIH MAHAL |
Perlindungan terhadap komponen TIDAK ADA | MEMBERIKAN PERLINDUNGAN OPTIMAL PADA KOMPONEN |
Sifat pelumasan yang rendah menyebabkan komponen bergerak rentan terhadap keausan | SIFAT PELUMASAN YANG TINGGI MELINDUNGI KOMPONEN YANG BERGERAK TIDAK MUDAH AUS |
Viskositas berubah-ubah seiring dengan suhu, CENDERUNG MENJADI ENCER PADA TEMPERATUR TINGGI | VISCOSITAS STABIL WALAUPUN TEMPERATURE MESIN BERUBAH-UBAH |
Pelumas harus SERING DIGANTI, KARENA MUDAH RUSAK MOLEKUL BASE OIL YANG DIGUNAKAN | MAMPU MENEMPUH JARAK HINGGA 15,000 MILES dan JAUH LEBIH EKONOMIS |
Menyebabkan lumpur karena meninggalkan endapan pada komponen mesin saat oli sudah rusak | FULL SYNTHETIC DENGAN API SP/ILSAC GF-6A dan GF-6B SERTA CK4 TIDAK MENINGGALKAN LUMPUR KARENA DENGAN GIII BASE OIL MOLEKUL OLI AKAN TETAP TERJAGA |
MENYEBABKAN POLUSI | RAMAH LINGKUNGAN |
Kurang tenaganya dan boros pemakaian BBM | MESIN LEBIH EFFISIEN dan HEMAT BBM |
#WEALTHY ….. LUBRICANT THAT NEVER SLEEP