ALIRAN PELUMAS PADA MESIN KENDARAAN

ALIRAN PELUMASAN PADA MESIN

 Banyak yang tidak menyadari bahwa aliran pelumas pada mesin sangat mempengaruhi tingkat keausan pada mesin, dimana keterlambatan pelumasan akan menyebabkan benturan antar metal pada part mesin terjadi secara langsung tanpa ada bantalan pelumas.

Perlu diketahui dahulu bahwa tekanan pada pelumas berbanding lurus dengan aliran dan hambatan aliran pada pelumas. Berdasarkan gambar di atas, bisa diketahui apa saja faktor yang mempengaruhi terhambatnya aliran pelumas pada mesin :

  1. Temperatur Pelumas : semakin rendah suhu pelumas akan semakin besar hambatan pada aliran pelumasan, oleh karena itu dibutuhkan pelumas dengan SAE rendah yang bertujuan agar aliran pelumasan tidak terhambat pada saat cold start / start awal mesin
  2. Viskositas Pelumas : polimer akan menjadi lebih besar ukurannya pada saat suhu naik, akan tetapi tidak pecah dan akan kembali ke bentuk awal pada suhu rendah, hal ini membuktikan bahwa viskositas pelumas tidak berubah pada suhu rendah maupun suhu tinggi (suhu kerja)
  3. Efisiensi Filter : kondisi filter pelumas akan berefek terhadap tekanan pelumasan, semakin kotor kondisinya akan semakin menghambat aliran pelumasan
  4. Kecepatan Perputaran Mesin : semakin cepat perputaran mesin akan semakin kecil hambatan pelumasan, begitupun sebaliknya semakin pelan perputaran mesin akan semakin besar hambatan aliran pelumasan
  5. Kapasaitas Pompa Pelumas : Semakin besar ukuran pompa akan semakin cepat aliran pelumasan, hal ini berhubungan dengan pemilihan viskositas. Contoh : untuk mobil penumpang menggunakan SAE XW-30 sedangkan mobil komersial menggunakan SAE XW-40 karena mobil komersial memiliki pompa lebih besar disbanding mobil penumpang.
  6. Kondisi Pompa Pelumas : kondisi pompa akan sangat berpengaruh terhadap hambatan aliran pelumasan, semakin baik kondisi pompa oli akan semakin ringan aliran pelumasan
  7. Toleransi Bearing : toleransi bearing juga berpengaruh terhadap hamabtan aliran pelumasan, oleh karena itu sangat di sarankan menggunakan pelumas dengan SAE rendah seperti oW-16, 0W-20, 0W-30, 0W-40 dst.

Pertanyaan selanjutnya adalah, apa akibatnya jika aliran pelumasan terhambat? Apabila aliran pelumasan terhambat, maka komponen pada mesin akan semakin lambat untuk di lumasi seperti rocker arm tidak akan ada yg melindungi sebagai bantalan terhadap benturan, begitu juga piston dan silinder liner. Akibatnya tingkat keausan akan menjadi sangat tinggi dan usia mesin akan menjadi lebih pendek.

Kita bisa menarik kesimpulan dari tulisan di atas, salah satu langkah paling mudah untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan memilih pelumas dengan SAE rendah, tentunya di sesuaikan dengan kualitas yang baik juga. Pelumas Full Synthetic dengan API terbaru SP/ILSAAC (petrol engine) dan CK-4 (diesel engine) adalah pilihan yang tepat untuk merawat kendaraan anda.

 

 

#WEALTHY… LUBRICANT THAT NEVER SLEEP