KAPAN WAKTUNYA MELAKUKAN PENGGANTIAN TRANSMISSION FLUID
Panas transmisi yang berlebihan akan enjadi penyebab asal mula banyaknya masalah transmisi, termasuk; Seal pecah, Roda gigi retak, Transmisi belt mulai slip, Bearing serta selenoid tidak dapat beroperasi, dan kopling tertunda. Sebut saja bagiannya, dan terlalu banyak panas dapat menyebabkannya pecah.
Kerusakan perlahan akan mengurangi umur dari automatic Transmssion. Dan biasanya tidak akan disadari sampai terlambat dan AT telah rusak.
Penyebab panas berlebihan yang paling umum termasuk masalah solenoida, kebocoran cairan, level cairan rendah, dan cairan terbakar/lama. Faktor penghasil panas lainnya adalah jika tinggal di iklim tropis, sering mengemudi di lalu lintas stop and go dan/atau menarik beban berat. Ada banyak kemungkinan alasan di balik penumpukan lumpur minyak. Pemeliharaan atau perawatan pemilik mobil bisa menjadi salah satu faktornya. Salah satu contohnya adalah menunda penggantian oli di luar jadwal penggantian oli yang direkomendasikan.
Kadang-kadang, ketika aditif oli dibakar, terjadi oksidasi dan polutan berkumpul di dalam oli, yang dapat menghasilkan lumpur. Kelemahan dalam kaitannya dengan ventilasi bak mesin juga dapat menyebabkan terjadinya penumpukan. Pada umumnya penumpukan oil sludge dapat terjadi karena oksidasi akibat temperatur yang tinggi. Hal ini juga dapat disebabkan oleh mengemudi dalam lalu lintas padat, lalu lintas berhenti dan sering mengemudi dalam jarak pendek.
EKSPETASI KUALITAS FLUID VS TEMPERATUR
Seiring waktu, panas mulai memecah senyawa organik di dalam cairan transmisi, menyebabkannya menjadi merah tua, lalu coklat, lalu warna hitam. Itu juga menjadi lebih tipis, yang secara signifikan mengurangi jumlah panas yang dapat dibawanya dari bagian yang bergerak.
Jika transmisi Anda tidak diservis (fluid + filter baru) setiap 30.000 KM hingga 40.000 KM atau setiap 12-18 bulan sekali, fluid akan menjadi tidak efektif, dan suhu pengoperasian normal akan meningkat.
Temperatur operasi ideal fluid transmisi adalah 80°C – 100°C. Overheating terjadi setelah suhu melampaui 100°C, dan tingkat kegagalan berlipat ganda untuk setiap kenaikan 20°C tambahan setelah itu.
Jadi jika mengendarai kendaraan dengan suhu cairan 120°C, transmisi akan mengalami masalah yang signifikan dan gagal 4 kali lebih cepat dari yang seharusnya. Sebaliknya, cairan yang segar dan bersih akan membuatnya bekerja lebih dingin, bergeser lebih baik, dan bertahan lebih lama.
Cara Mencegah Transmisi Overheating
- Sering Periksa Cairan Transmisi.
Memeriksa cairan kendaraan sesering mungkin setidaknya sebulan sekali untuk menemukan masalah seperti tingkat cairan rendah atau cairan kotor/terbakar yang aus. Ini akan memungkinkan untuk segera memperbaiki tanda-tanda peringatan dini ini sebelum menyebabkan masalah transmisi serius yang dapat merusak atau menghancurkan transmisi Anda.
Selain memeriksa level dan kualitas cairan menggunakan dip stick, pastikan untuk sesekali melihat ke bawah mobil apakah ada noda di jalan masuk atau panci transmisi untuk memastikan cairan tidak bocor.
- Ganti Cairan Sesuai Jadwal
Cairan transmisi kendaraan Anda harus diganti setiap 35,000 KM hingga 50.000 KM.
Jika BERKENDARA DI IKLIM PANAS, LALU LINTAS PADAT (STOP & GO), SERTAA SERING MEMBAWA BEBAN BERAT, MAKA TRANSMISSION FLUID (TF) HARUS DIGANTI LEBIH SERING DAN PADA KISARAN 25,000KM – 40,000KM. DENGAN DEMIKIAN TRANSMISI AKAN DALAM KONDISI PRIMA DAN TERAWAT.
#WEALTHY… LUBRICANT THAT NEVER SLEEP…